Find Me

.

Penulis

Testing
uperasds

Online Bussines

Batak Chat

Kunjungi

Kalender Batak

Batihi Bata = kalender Batak.
Halaan Bata artinya bintang Batak. Kalau menurut tata
Bahasa Batak tidak boleh dikatakan par- halaan karena kata par mengartikan milik atau kepunyaan dan tidak boleh dua huruf mati ditulis berdampingan yaitu R dan H.
Karena sudah ditentukan nama, hari dan tanggal Batak, maka tidak ada perubahan seperti kalender umum. Dari kenyataan ini dapat dikatakan bahwa kalender Batak termasuk kalender tertua didunia jauh sebelum ada kalender umum sekarang.
Almanak Batak disusun berdasarkan agama Batak yang diatur sama hari tiap bulan yang disebut Batihi Batak. Artinya jumlah hari dalam satu bulan adalah 30 hari. Jumlah hari dalam satu minggu adalah 7.hari. Satu tahun 12 bulan atau sama 360 hari.
Hari-hari Batak disusun sebagai berikut.

1. Minggu = Got. = Penuh.
2. Senin = Hehe. = Bangun.
3. Selasa = Tuat. = Turun.
4. Rabu = Morot. = Bergerak.
5. Kamis = Dapot. = Bertemu.
6. Jumat = Sahat. = Sampai.
7. Sabtu = Nahot = Naik.

Nama bulan adalah sebagai berikut.
1. Januari = Mahara = Mengundang.
2. Februari = Mahuba = Meraup.
3. Maret = Mena. = Tenang.
4. April = Nituna = Pesanan.
5. Met = Masoba. = Mengambil.
6. Juni = Mesa. = Disayang.
7. Juli = Harahata. = Undangan.
8. Agustus = Biata. = Bahaya.
9. September = Hania. = Istirahat.
10. Oktober = Tola. = Boleh atau mampu.
11. Nopember = Matiha. = Dugaan = ramalan.
12. Desember = Dana. = Menolak.

Kedua belas bulan itu disesuaikan dengan perbintangan Batak sehingga jika melihat Halaan Batak dapat dibuat kesimpulan karena hari, tanggal, bulan sejalan dan akan memberikan arti yang pas dan sesuai dengan kepentingan hari dan bulan itu.
Karena itu kalender Batak atau Batihi Bata;
1. Tidak boleh pakai 28.
2. Tidak boleh pakai 29.
3. Tidak boleh pakai 31.
4. Tidak memakai hari pertama, kedua dan seterusnya.
5. Tiap hari punya arti sendiri.
6. Tiap tanggal punya arti sendiri,
7. Tiap hari punya nama sendiri.
Karena itu yang berpengaruh pada hari-hari Batak ada lima.
1. Pengaruh namanya.
2. Pengaruh bilangannya.
3. Pengaruh bintangnya.
4. Pengaruh bulannya.
5. Pengaruh tahunnya.

Pengaruh namanya.
Nama bagi bangsa Batak punya arti khusus.
1. Nama adalah untuk disebut.
2. Nama adalah untuk dikuasai.
3. Nama adalah untuk diperintah.
4. Nama adalah untuk disayangi.
5. Nama adalah untuk dimiliki.
6. Nama adalah untuk pengharapan.
7. Nama adalah untuk dibenci.
Ada lima bagian hari pada batihi Batak.
1. Bagian pertama dalam keadaan terang atau baik.
2. Bagian kedua mendekati keadaan gelap atau samar.
3. Bagian ketiga dalam keadaan gelap atau tidak baik.
4. Bagian keempat dalam keadaan bahaya.
5. Kemudian ada dua hari persiapan untuk kelepasan
Pembagian kelima kelompok hari itu sebagai berikut.
Keadaan terang ada 7 hari.
Keadaan samar ada 7 hari.
Keadaan gelap ada 7 hari.
Keadaan bahaya ada 7 hari.
Keadaan persiapan lepas ada 2 hari.
Sesuai dengan hal itu semua hari dan tanggal Batak ditentukan dengan melihat perbintangan dan alam yang dapat diamati dan di analisa sesuai dengan kehidupan manusia.

Ilmu bumi alam Batak.
Dalam ilmu bumi alam Batak ada tiga kehidupan yaitu:
1. Kehidupan manusia.
2. Kehidupan hewan.
3. Kehidupan tumbuhan.
Ketiga kehidupan itu dibentuk oleh tiga unsur yang terikat satu sama lain tapi tetap berdiri sendiri yaitu:
1. Unsur Tano.
2. Unsur Tapian.
3. Unsur Alogo.
Ketiga unsur itu membentuk kerjasama sehingga menghasilkan sesuatu yang disebut iklim dan musim. Dalam bahasa Batak di sebut bias.
Kehidupan hewan dan tumbuhan terkait dengan iklim dan musim sedang kehidupan manusia tidak dipengaruhi iklim dan musim karena manusia bisa melindungi dirinya dan bahkan bisa dan mampu mengatur musim dan iklim.
Hal itulah yang dikaitkan dengan perbintangan sehingga dapat diketahui bangsa Batak apa yang akan terjadi.
Tanda pada Halaan Bata.
ada beberapa tanda dipakai dalam Halaan Bata.
Halaan itu menunjukkan apa arti hari dan tanggal terkait dengan perbintangan dan keadaan alam sekitarnya pada saat itu.

Tanda itu sebagai berikut.

OO , XO , IO , OI , ))) , I-I , )O , )I , . , X , O , =) , JIO , J ,

V , XI ,

Dari 360 hari dalam satu tahun ditemukan jumlah tanda berikut.

OO = 98 kali atau 98 hari.
O = 8 kali atau 8hari..
X = 7 kali atau 7 hari.

XO = 31 kali atau 31 hari.

IO = 6 kali atau 6 hari.

OI = 1 kali atau 1 hari.

IX = 1 kali atau 1 hari.

XI = 1 kali atau 1 hari.

JI = 1 kali atau 1 hari.

J = 3 kali atau 3 hari.

JO = 1 kali atau 1 hari.
JIO = 1 kali atau 1 hari.
))) = 7 kali atau 7 hari.
I-I = 1 kali atau 1 hari.
V = 6 kali atau 6 hari.
V = 6 kali atau 6 hari.
=J = 1 kali atau 1 hari.
. = 8 kali atau 8 hari.

IIIII = Hari gelap sebanyak 69 hari dalam satu tahun.
Hari bahaya.
Hari bahaya empat hari tiap bulan atau 48 hari dalam satu tahun.
Membaca halaan Bata.
Sebagai tanda perubahan musim atau iklim, dipakai simbol kala jengking atau scorpio yang dalam bahasa Batak disebut hala.
Karena itulah maka nama pusaha perbintangan dan alam disebut halaan atau sekarang disebut parhalaan, sebutan yang salah dan tidak sesuai dengan bahasa Batak asli.
Hala berarti iklim atau waktu musim karena binatang hala akan menunjukkan diri atau keluar dari sarangnya hanya empat hari dalam satu bulan untuk mencari makanan.
Halaan Bata dipakai untuk empat fungsi:
1. Untuk pengobatan.
2. Untuk melihat hari pesta, baik, buruk dan biasa.
3. Untuk melihat kelahiran.
4. Untuk melihat hari turun kesawah, berburu, melaut.
Halaan Bata tidak ada kaitan dengan ramal karena ramal terkait dengan analisa yang tidak pasti saja tanpa dihubungkan dengan alam sekitar dalam halaan Bata.
Gunanya halaan Bata.
Halaan bukan ilmu pasti tapi kumpulan dari berbagai ilmu yang dirangkai jadi satu kesatuan dalam simbol-simbol yang disebut halaan ( bukan parhalaan ), yang dipakai orang Batak dulu untuk berbagai keperluan sehari-hari, antara lain.
1. Melihat hari hujan atau pasa dan apakah badai atau tidak.
2. Melihat hari berburu, menanam atau turun kesawah.
3. Melihat hari membangun, kawin dan pesta.
4. Melihat hari untuk menmgobatan dan meramu obat.
5. Melihat kelahiran seorang besar.
Masih banyak lagi yang bisa dilihat dalam Halaan jika mampu atau dapat membaca simbol-simbol yang ada dalam Halaan itu.
Seperti dikatakan bahwa Halaan bukan kumpulan dari ilmu pasti dengan banyak rumus tetapi perkiraan dengan mempertemukan ilmu bintang, tanah, air, udara yang menghasilkan musim dan iklim guna keperluan hidup manusia.
Catatan.
Seorang Guru atau Datu bukan hanya mempelajari Halaan Bata, tapi juga mempelajari Tuho Ulaan atau peradatan dan berbagai kehidupan. Halaan tidak ada kaitan langsung dengan acara Uga Bata dan pelaksanaannya kecuali kekuatan dan berkat yang di berikan Mauli untuk mengetahui dan memakai halaan itu guna kepentingan yang baik.

Karena jumlah hari Batak tetap 30 hari dalam satu bulan dan 360 hari dalam satu tahun, maka Halaan Bata tidak pernah berubah dan akan berlaku sepanjang jaman.
Nama hari Bata juga dibuat berdasarkan penelitian Halaan maka dengan menghitung hari dan melihat simbol Halaan dapat dilihat dan diketahui kapan bulan purnama dan kapan bulan mati dan hubungannya dengan hewan didarat dan dalam air.
Berbeda dengan ilmu perbintangan sendiri tidak boleh hanya dengan melihat Halaan tapi harus mengamati bintang.
Arti simbol Halaan Bata.
Semua simbol yng ada dalam Halaan Bata, memberikan arti untuk tujuh keadaan yaitu:
1. Keadaan gelap.
2. Keadaan bahaya.
3. Keadaan baik.
4. Keadaan buruk.
5. Keadaan yang tidak jelas.
6. Keadaan kosong.
7. Keadaan sibalihuni atau penipu.
Dari kesimpulan melihat Halaan Bata dibuatlah bagian dari Tuho Paholuan yaitu hal-hal yang berkaitan untuk menghindari bahaya karena menurut pemikiran orang Batak dulu, hukuman kepada manusia ada yang datang dari alam sendiri.

Catatan.
Meletusnya gunung Toba dianggap sebagai hukuman alam pada bangsa Batak, demikian juga dengan susahnya hidup karena hasil panen yang kurang baik dan buruan yang tidak baik.
Demikian juga dengan penyakit yang tidak bisa diobati akibat di jatuhkan hukuman oleh alam kepada manusia, karena tidak tahu berterima kasih kepada Mauli Bolon.
Karena itulah tiap tahun pada Las roha gotilon diadakan khusus acara mauliate pada Mauli yang dipimpin Hen Bata atau Ian Bata dipusat tanah Bata atau di tiap Luban.

Dalam Tuho Paholuan itu dikatakan adanya pane nabolon yang membawa atau menunjukkan hari baikdan hari buruk yang harus diketahui, dijaga dan dihindarkan tiap orang.
Dalam buku halaan jelas ditulis dengan simbol hari-hari bahaya dan hari baik, hari pesta, hari gelap, dan juga hari biasa sebagai hasil penelitian bangsa Batak dulu pada bintang atau rata, pada iklim dan tanah atau tano, pada iklim dan air atau btapian, pada iklim dan udara atau alogo atau bus.

Posted by situmorang on Senin, Juli 25, 2011. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for Kalender Batak

Leave comment

Recent Entries

Recent Comments

Photo Gallery